Manusia
dan Penderitaan. Manusia tidak akan pernah luput dari yang namanya penderitaan.
Karena setiap manusia pasti pernah mengalami rasa menderita, sulit, ataupun
susah. Sekalipun orang yang sudah sukses, mereka mungkin pernah memalui masa
penderitaan itu bahkan sampai sekarang penderitaan masih terus berdatangan.
Karena penderitaan tidak akan memandang kepada siapa ia akan datang, akan
tetapi setiap orang yang telah melalui penderitaan adalah orang-orang tangguh
yang berani menggapai asa diantara air mata.
Chairul
Tajung adalah nama yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Nama ini kian
melambung karena naiknya rating dari usaha yang ia dirikan. Yaitu salah satu
dari usahanya adalah di bidang media, gaya hidup, dan hiburan, -PT TRANS CORP.
Namun tidak banyak yang mengetahui masa mudanya yang pahit. Ia bukan
berasal dari sebuah keluarga yang mampu, ia pernah tinggal di lingkungan kumuh
Gang Abu dengan berbagai macam permasalahan dan kesulitan. Namun ia tidak
pernah menceritakan permasalahannya kepada orang lain. Ia tahu kedua
orangtuanya sudah berusaha keras dan mengorbankan banyak hal, bahkan
Ibunya menjual kain halus yang dimiliki hanya untuk membayarkan kuliahnya.
Mengetahui hal tersebut, ia sangat terkejut dan shock. Mulai saat itulah ia
berusaha semampunya agar ia dapat membiayai kuliahnya sendiri.
Ia
berusaha mandiri dan berjanji kepada dirinya sendiri tidak mau meminta uang
lagi kepada orang tuanya. Ia pernah menjadi seorang yang menyediakan jasa
fotokopi untuk teman-temannya yang membutuhkan. Dengan relasi yang ia miliki,
ia berhasil mendapatkan harga yang lebih murah dibanding dengan jasa fotokopi
yang ada di sekitar kampus. Saat itulah ia mendapatkan Rp 15,000
pertamanya. Tidak membutuhkan waktu lama, banyak orang yang
menggunakan jasanya dan saat dimulai dari bisnis kecil-kecilan tersebut,
ia perlahan-lahan berkembang. Tidak hanya urusan fotokopi, ia juga mulai
mencari supplier peralatan praktek yang lebih murah, yaitu sesuatu
yang amat dibutuhkan oleh rekan-rekan kampusnya. Lama-kelamaan, Chairul Tanjung
mendapat kepercayaan dari banyak orang, jaringan relasi meluas, dan bisnis yang
ia lakukan pun semakin berkembang. Selain dari itu, ia juga adalah sosok yang
penuh dengan cita-cita dan visi - membentuknya menjadi pribadi yang ada
sekarang ini.
"Menghadapi
kegagalan pertama bangkrutnya usaha formal di luar kampus, apakah kemudian
membuat saya kalut, takut, takluk, tunduk? Ah, sama sekali tidak. Layar
sudah kadung terbentang, pantang pulang jika tiada ombak menghantam
menghancurkan seluruh lambung lantas menenggelamkan. Saya masih memiliki
kegigihan, kedisiplinan, dan tanggung jawab untuk meneruskan usaha gagal
tersebut.", -Chairul Tajung