Review Film Doraemon (Stand By Me)
Film yang lagi ngeHitz di bulan Desember ini. Sampai-sampai
di bioskop Blitzmegaplex seindonesia menghabiskan beberapa studio hanya untuk
film ini. Benar saja karena film ini untuk semua umur jadi banyak keluarga,
maupun anak-anak sekolah, serta orang dewasa menonton ini berombongan.
Film ini dimulai dengan kedatangan Doraemon dan buyut
Nobita, Sewashi, yang berasal dari abad 22, demi mengubah masa depan Nobita
yang dipenuhi dengan masalah, salah satunya adalah pernikahan Nobita
dengan Jaiko (adik Gian). Untuk itu, Sewashi memaksa Doraemon untuk
membantu Nobita, dengan menyetel alat yang mencegah Doraemon kembali ke
masa depan, sebelum memenuhi persyaratannya, yaitu membuat Nobita bahagia. Akan
tetapi, pada saat Nobita telah menjadi bahagia, apabila Doraemon ingin tinggal
di jaman itu, dia tetap akan dipaksa untuk kembali ke masa depan.
Doraemon
akhirnya tinggal di rumah Nobita, dan mulai membantu Nobita dengan berbagai
macam alat-alat dari kantong ajaibnya, sampai akhirnya Nobita merasa bahagia.
Tetapi, setelah Nobita bahagia, apakah Doraemon, yang telah menemani Nobita
setiap harinya, bisa meninggalkan Nobita?
Cerita di film
ini sendiri, merupakan bagian-bagian dari cerita versi manga, yang dikemas
ulang dan disesuaikan di beberapa tempat, sehingga menjadi satu kesatuan yang
bisa dipastikan akan membuat para penonton terharu pada saat menontonnya.
Inti dari film Doraemon kali ini
adalah tentang persahabatan antara Doraemon yang senantiasa menolong Nobita,
yang bodoh, lemah, cengeng, penakut dan tidak memiliki satupun keunggulan,
terutama apabila dibandingkan dengan Dekisugi, tetapi pada akhirnya Nobita yang
seperti itupun mampu berusaha dengan kemampuannya sendiri, untuk meraih
kebahagiaannya.
Nobita mengajarkan
pada kita, seperti apapun diri kita, sejelek apapun diri kita, asalkan ada
kemauan dan tekad, semuanya bisa dicapai. Terutama, pada saat ia tidak ingin
membuat Doraemon yang akan pulang ke masa depan khawatir akan dirinya, ia
sampai nekat menantang Gian untuk berkelahi, meski dari awal ia mengetahui
bahwa ia akan sulit menang, tetapi pada akhirnya ia berhasil membuat Gian
menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar