Minggu, 24 Juli 2011

VON WILLEBRAND~Ghyta Maharani

Mimisan bagi Ghyta Maharani sungguh menyiramkan trauma. Berulang kali terjadi, darah mengucur dari lubang hidung tak berhenti beberapa hari. Padahal, bagi kebanyakan orang, dengan sumbatan kapas atau bisa juga daun sirih, darah pun mampet dalam hitungan menit. “Kalau ada orang bilang menangis darah, dia benar-benar mengalaminya,” kata Onny, ibunda Gita, di rumahnya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, pekan lalu. Saat ditemui Tempo, Gita duduk diapit ibunya dan Muhammad al-Amin, ayahnya.
Keluarnya darah dari pelupuk mata Gita terjadi pada awal ia masuk sekolah menengah pertama, empat tahun lalu. Saat itu, dua lubang hidung Gita sudah ditutup dengan tampon kapas dan diperban. Tapi darah dari hidungnya mencari jalan keluar lain. Gita pun dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. “Itu pengalaman yang paling susah aku lupakan,” kata Gita, kini 16 tahun.

Senin, 18 Juli 2011

Rasa Syukur





Temen-temen liat deh dan pandangin semua orang yang ada di sekeliling kalian. Tanpa kalian sadari banyak banget pelajaran yang bisa kita ambil dari mereka. Mulai dari hal kecil hingga hal besar. Allah itu maha adil, setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Setiap orang juga gak ada yang sempurna tapi ingat teman bahwa kita adalah "makhluk yang paling sempurna diantara makhluk yang lain".