Selasa, 25 Maret 2014

Ternyata Aku Hanya Sekedar Temanmu

Malam ini aku sibuk menyiapkan barang-barang yang akan aku bawa besok pagi. Yap, hari yang aku tunggu-tunggu semenjak aku duduk di bangku SMA pun tiba. (Study Tour !!!! yeeeeeyyy..) dalam hatiku sangat girang. Sejak tadi sore aku telah mempersiapkan semuanya, belanja makanan ringan dan keperluan selama 4 hari di Jogja nanti. “Hoam” aku menguap, mataku mulai terasa berat. Saking sibuknya packing aku tersadar bahwa sekarang pukul 12 malam. Aku bergegas untuk ke kasur dan tertidur lelap.
Esok paginya aku diantar oleh papa ke sekolah. Di sana sudah banyak anak-anak kelas 2 yang berkumpul. Ya acara study tour ini memang khusus untuk anak kelas 2. “Deeelll” terdengar dari kejauhan ada yang memanggil namaku. Nama lengkapku adalah Adelia Putri. Teman-temanku memanggilku Del. Kemudian dia menghampiriku. Ah ternyata itu Shakilla, chairmateku. Namun mataku masih sibuk mencari-cari sosok si dia. Sampai saat semua sudah menaiki bus masing-masing, aku masih belum menemukannya. (ah sudahlah nanti juga ketemu) batinku. Pejalanan selama 12 jam pun tak terasa, karena terlihat jelas kami semua menikmatinya dengan penuh suka cita. Dan hari-hariku di Jogja akan dipenuhi dengan berbagai agenda.
Malampun tiba, waktunya kami semua beristirahat di hotel.  Lelah rasanya, namun mataku masih sulit untuk aku pejamkan. Seperti masih ada yang mengganjal. Kemudian aku meraih hpku dan berharap aku akan terlelap. Ketika aku melihat hp, tersadar hari ini tanggal 12 April dan sudah 2 hari aku melewati hari-hariku di Jogja tanpa melihat dia. Dia? pikiranku mulai menerka-nerka. Lalu teringat besok adalah hari ulang tahunnya. Tanpa berpikir panjang aku langsung meneleponnya.
“Hallo” aku memulai.
“Iya, Hallo” dia menjawab.
“Happy birthday Tri !!!! wish you all the best ya,” tanpa berlama-lama aku langsung mengucapkan happy birthday ke dia.
Namun dia bilang bahwa sekarang belum tanggal 13. Akupun terenyah dan tertegun dalam diam sambil melihat tanggal di hpku. Aaahhh betapa malunya aku, saking semangatnya malah jadi lebih cepat. Tetapi dia tetap mengucapkan terimakasih padaku lalu kita terhanyut dalam percakapan, hingga akhirnya aku pastikan bahwa sekarang telah memasuki tanggal 13.  Dan iyaaaa aku berhasil jadi pengucap pertamanya. Perbincangan kitapun berakhir. Setelah itu mataku sangat mudah untuk di pejamkan.
Kesesokannya kami semua mengunjungi suatu Universitas di Jogja. Namun aku masih belum bertemu dengan dia. Mungkin karena aku dan dia beda kelas dan bus jadi susah bertemunya. Ketika aku dan Shakilla sedang berjalan menulusuri gedung Universitas itu, tiba-tiba ada seorang sosok cowok di sampingku. Lalu aku menoleh, terkejut ketikaku sadari bahwa itu Tri. Ah akhirnya aku betemu dengannya juga. Dan ada Adi juga yang menemani dia. Sepanjang jalan aku, Shakilla, Tri dan Adi jalan berempat. Kami terlihat seperti empat serangkai, banyak yang kami bicarakan.
“Tri , cieee selamat ulang tahun ya bro. Siapa nih pengucap pertamanya?” Adi membuka topik baru.
“ cewek cantik,” Tri tersenyum dan menoleh kepada ku dengan tatapan yang seolah-olah menandakan bahwa itu aku. Aku tersipu malu tanpa ada yang menyadari.
 “paling Ina kan?”, Adi menebak. Namun perkataan Adi itu tidak dihiraukan oleh Tri.
(Ina ? dia lagi deket sama Ina?) aku bertanya-tanya dalam hati.

Waktu menunjukkan pukul 6 sore. Kami telah sampai di sebuah restoran untuk makan malam. Namun aku lebih memilih untuk mencari musholah terlebih dahulu. Setelah selesai sholat aku memasuki ruang makan yang terlihat penuh. Yaa karena memang angkatan kelas 2 itu hampir semuanya ikut acara study tour ini. Mataku mencari-cari kursi kosong. Dan...... yap! mataku pun tertuju pada sebuah kursi kosong. Hanya meja makan yang telah di isi Tri dan beberapa temannya yang ada kursi kosong. Dengan tersenyum bangga aku menghampirinya, lalu makan bersama dia beserta teman-temannya. Tidak lama aku gabung, Tri dan teman-temannya sudah menyelesaikan makanan mereka. Kemudian teman-temannya beranjak dari meja makan. Hingga tersisa aku dan Tri di meja makan itu.
“Lo engga balik ke bus sama temen-temen lo?”, aku bertanya heran.
“engga Del, kan gua masih nungguin lo”, dia menjawab santai.
Hatiku sangat senang karena ada dia di hadapanku saat ini yang sedang menemaniku makan.
“oh ya Del, ada yang mau gua omongin”, Tri nampak serius.
“apa?”, aku menjawab singkat dengan menikmati makananku, namun tidak bisa dipungkiri bahwa denyut jantungku mulai berdetak kencang.
“Besok saat penutupun study tour gua mau ngungkapin perasaan gua ke Ina”, dengan nada agak berbisik namun tegas. Aku tersentak dan terdiam. Hatiku hancur berkeping-keping, seperti kertas yang sudah dirobek hingga ancur.  "besok? dia dan Ina? lalu gue?????", dalam diamku.
"DEEEELL", suara Tri menyadarkanku.
Ternyata aku sudah terdiam cukup lama.
"Jadi sebagai teman yang baik, menurut lo gua harus gimana?", Tri bertanya. hhhh ternyata dia mempunyai perasaan ke cewek lain dan ternyata aku hanya sekedar temannya. Kamipun berbincang tentang cara mengungkapkan perasaanya ke Ina besok, tanpa dia sadari bahwa aku mempunyai rasa yang sama ke dia seperti perasaan dia ke Ina.

2 komentar: