Rabu, 23 April 2014

Menggapai Asa Diantara Penderitaan

Manusia dan Penderitaan. Manusia tidak akan pernah luput dari yang namanya penderitaan. Karena setiap manusia pasti pernah mengalami rasa menderita, sulit, ataupun susah. Sekalipun orang yang sudah sukses, mereka mungkin pernah memalui masa penderitaan itu bahkan sampai sekarang penderitaan masih terus berdatangan. Karena penderitaan tidak akan memandang kepada siapa ia akan datang, akan tetapi setiap orang yang telah melalui penderitaan adalah orang-orang tangguh yang berani menggapai asa diantara air mata.
         
 Chairul Tajung adalah nama yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Nama ini kian melambung karena naiknya rating dari usaha yang ia dirikan. Yaitu salah satu dari usahanya adalah di bidang media, gaya hidup, dan hiburan, -PT TRANS CORP. Namun tidak banyak yang mengetahui masa mudanya yang pahit. Ia bukan berasal dari sebuah keluarga yang mampu, ia pernah tinggal di lingkungan kumuh Gang Abu dengan berbagai macam permasalahan dan kesulitan. Namun ia tidak pernah menceritakan permasalahannya kepada orang lain. Ia tahu kedua orangtuanya sudah berusaha keras dan mengorbankan banyak hal, bahkan Ibunya menjual kain halus yang dimiliki hanya untuk membayarkan kuliahnya. Mengetahui hal tersebut, ia sangat terkejut dan shock. Mulai saat itulah ia berusaha semampunya agar ia dapat membiayai kuliahnya sendiri.
Ia berusaha mandiri dan berjanji kepada dirinya sendiri tidak mau meminta uang lagi kepada orang tuanya. Ia pernah menjadi seorang yang menyediakan jasa fotokopi untuk teman-temannya yang membutuhkan. Dengan relasi yang ia miliki, ia berhasil mendapatkan harga yang lebih murah dibanding dengan jasa fotokopi yang ada di sekitar kampus. Saat itulah ia mendapatkan Rp 15,000 pertamanya. Tidak membutuhkan waktu lama, banyak orang yang menggunakan jasanya dan saat dimulai dari bisnis kecil-kecilan tersebut, ia perlahan-lahan berkembang. Tidak hanya urusan fotokopi, ia juga mulai mencari supplier peralatan praktek yang lebih murah, yaitu sesuatu yang amat dibutuhkan oleh rekan-rekan kampusnya. Lama-kelamaan, Chairul Tanjung mendapat kepercayaan dari banyak orang, jaringan relasi meluas, dan bisnis yang ia lakukan pun semakin berkembang. Selain dari itu, ia juga adalah sosok yang penuh dengan cita-cita dan visi - membentuknya menjadi pribadi yang ada sekarang ini.
"Menghadapi kegagalan pertama bangkrutnya usaha formal di luar kampus, apakah kemudian membuat saya kalut, takut, takluk, tunduk? Ah, sama sekali tidak. Layar sudah kadung terbentang, pantang pulang jika tiada ombak menghantam menghancurkan seluruh lambung lantas menenggelamkan. Saya masih memiliki kegigihan, kedisiplinan, dan tanggung jawab untuk meneruskan usaha gagal tersebut.", -Chairul Tajung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar